Sabtu, 23 Februari 2013
Mentimun
Mentimun (disebut juga ketimun atau timun) adalah sayuran berbunga, bentuknya mirip torpedo, warnanya hijau tua, di dalamnya ada daging buah berwarna putih kekuningan, dan biji-biji berwarna putih, dan rasanya asam, fungsinya untuk mencegah penyakit. Mentimun tumbuh di tanaman sayuran.
Kamis, 21 Februari 2013
Kegiatan-Kegiatan Irin Di Kamis
Hari ini, Irin bangun tidur, lalu, irin sarapan di ruang makan, sarapan irin adalah kentang goreng yang enak, dengan saus tomat. Kemudian, Irin mandi di kamar mandi berwarna pink, ganti pakaian, dan bermain Ipad milik ibu. Setelah itu, Irin dan Kak Wati pergi menuju ke sekolah Special Kids. Sesampai di sekolah Special Kids, Irin belajar pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) bersama Bu Fera atau Miss Fera, break alias beristirahat, makan siang, dan belajar lagi. Lalu, Irin pipis dan ganti pakaian, kemudian Irin terapi sama Bu Ana, dan terapi okupasi bersama Bu Diah. Setelah itu, Irin pulang ke rumah Irin, lalu, mandi, solat Ashar, bermain ke taman, dan membaca serta menulis, kemudian, Irin solat Maghrib, menonton DVD, makan malam di ruang makan, dan bermain Ipad berwarna hitam. Setelah puasnya bermain Ipad, Irin membaca, serta, menulis, solat Isya, pipis, dan tidur di kamar Irin. Itu kegiatan-kegiatan Irin di hari kamis.
Kamis, 14 Februari 2013
Sejarah Sepeda
Sepeda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Ojek sepeda di Indonesia
Sepeda gunung
Sepeda dilengkapi lampu depan,
dengan berbagai tas dan alat penyimpanan
Rancangan sepeda Drais, 1817
Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang,
tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya.[1]
Daftar isi
|
Sejarah
Seperti ditulis Ensiklopedia
Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah
sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede.
Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil
rancang bangun kendaraan dua roda.
Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat
"primitif". Ada yang bilang tanpa pedal tongkat itu (tatocipede) bisa
bergerak tapi bagaimana? Rick Boneshaker akan menjawabnya. Katanya "Oh,ini
jawabannya. Dua orang harus memutar engkol di sisi kanan dan kiri sepeda
"primitif" tersebut dengan pedoman kecepatan mendekati 109 km/jam.
Setelah itu, tatocipede akan bergerak sesuai kecepatan engkol berputar dengan
urutan sebagai berikut: kiri,kanan,berputar,atas,depan,bawah,belakang,barat
laut. Tidak sulit kan?"
Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas
dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von
Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi
kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden,
ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang
dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga
masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.
Baru pada 1839, Kirkpatrick
MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan pedal khusus untuk sepeda.
Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip
pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal.
MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat
kemudi (setang sederhana).
Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu
Perancis, Ernest
Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju
sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya, Pierre
Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi
di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga
yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda
belakang.
Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja
berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta
penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan
kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan
sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat
penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda
Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap
lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh
sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali
mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang
didirikan James
Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John
Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi
berguncang.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti,
rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya
tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai
alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa
sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil
dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati.
Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Jenis-jenis sepeda
Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Pengelompokan biasanya
berdasarkan fungsi dan ukurannya.
- Sepeda gunung-digunakan untuk lintasan off-road dengan rangka yang kuat, memiliki suspensi, dan kombinasi kecepatan sampai 27.
- Sepeda jalan raya-digunakan untuk balap jalan raya, bobot keseluruhan yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan, kombinasi kecepatan sampai 27
- Sepeda BMX-BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross, banyak digunakan untuk atraksi
- Sepeda kota (citybike) adalah sepeda yang biasa dipakai di perkotaan dengan kondisi jalan yang baik. Sepeda jenis sangat menekankan aspek funsional. Biasanya memiliki sebuah boncengan dan keranjang.
Sepeda jenis citybike dengan
boncengan dan keranjang
- Sepeda mini-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik beroda dua maupun beroda tiga
- Sepeda angkut atau sepeda yang berdesain klasik (tua) termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda kumbang, sepeda pos dan sepeda ontel yang memiliki besi kuat dan diameter roda yang besar mampu untuk keperluan berboncengan dan membawa barang.
- Sepeda lipat-merupakan jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah
- Sepeda Balap - Sepeda yang model handlernya setengah lingkaran dan digunakan untuk balapan.
- Sepeda Motor - bertenaga mesin dengan mengunakan bahan bakar berjenis bensin sebagai sumber daya utamanya. Dengan semakin berkembangnya teknlogi pada industri kendaraan roda dua.
Sejarah Sepeda
Sepeda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Ojek sepeda di Indonesia
Sepeda gunung
Sepeda dilengkapi lampu depan,
dengan berbagai tas dan alat penyimpanan
Rancangan sepeda Drais, 1817
Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang,
tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya.[1]
Daftar isi
|
Sejarah
Seperti ditulis Ensiklopedia
Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah
sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede.
Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil
rancang bangun kendaraan dua roda.
Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat
"primitif". Ada yang bilang tanpa pedal tongkat itu (tatocipede) bisa
bergerak tapi bagaimana? Rick Boneshaker akan menjawabnya. Katanya "Oh,ini
jawabannya. Dua orang harus memutar engkol di sisi kanan dan kiri sepeda
"primitif" tersebut dengan pedoman kecepatan mendekati 109 km/jam.
Setelah itu, tatocipede akan bergerak sesuai kecepatan engkol berputar dengan
urutan sebagai berikut: kiri,kanan,berputar,atas,depan,bawah,belakang,barat
laut. Tidak sulit kan?"
Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas
dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von
Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi
kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden,
ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang
dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga
masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.
Baru pada 1839, Kirkpatrick
MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan pedal khusus untuk sepeda.
Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip
pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal.
MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat
kemudi (setang sederhana).
Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu
Perancis, Ernest
Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju
sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya, Pierre
Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi
di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga
yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda
belakang.
Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja
berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta
penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan
kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan
sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat
penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda
Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap
lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh
sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali
mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang
didirikan James
Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John
Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi
berguncang.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti,
rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya
tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai
alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa
sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil
dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati.
Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Jenis-jenis sepeda
Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Pengelompokan biasanya
berdasarkan fungsi dan ukurannya.
- Sepeda gunung-digunakan untuk lintasan off-road dengan rangka yang kuat, memiliki suspensi, dan kombinasi kecepatan sampai 27.
- Sepeda jalan raya-digunakan untuk balap jalan raya, bobot keseluruhan yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan, kombinasi kecepatan sampai 27
- Sepeda BMX-BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross, banyak digunakan untuk atraksi
- Sepeda kota (citybike) adalah sepeda yang biasa dipakai di perkotaan dengan kondisi jalan yang baik. Sepeda jenis sangat menekankan aspek funsional. Biasanya memiliki sebuah boncengan dan keranjang.
Sepeda jenis citybike dengan
boncengan dan keranjang
- Sepeda mini-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik beroda dua maupun beroda tiga
- Sepeda angkut atau sepeda yang berdesain klasik (tua) termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda kumbang, sepeda pos dan sepeda ontel yang memiliki besi kuat dan diameter roda yang besar mampu untuk keperluan berboncengan dan membawa barang.
- Sepeda lipat-merupakan jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah
- Sepeda Balap - Sepeda yang model handlernya setengah lingkaran dan digunakan untuk balapan.
- Sepeda Motor - bertenaga mesin dengan mengunakan bahan bakar berjenis bensin sebagai sumber daya utamanya. Dengan semakin berkembangnya teknlogi pada industri kendaraan roda dua.
Sejarah Sepeda
Sepeda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Ojek sepeda di Indonesia
Sepeda gunung
Sepeda dilengkapi lampu depan,
dengan berbagai tas dan alat penyimpanan
Rancangan sepeda Drais, 1817
Sepeda adalah kendaraan beroda dua atau tiga, mempunyai setang,
tempat duduk, dan sepasang pengayuh yang digerakkan kaki untuk menjalankannya.[1]
Daftar isi
|
Sejarah
Seperti ditulis Ensiklopedia
Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah
sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede.
Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil
rancang bangun kendaraan dua roda.
Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat
"primitif". Ada yang bilang tanpa pedal tongkat itu (tatocipede) bisa
bergerak tapi bagaimana? Rick Boneshaker akan menjawabnya. Katanya "Oh,ini
jawabannya. Dua orang harus memutar engkol di sisi kanan dan kiri sepeda
"primitif" tersebut dengan pedoman kecepatan mendekati 109 km/jam.
Setelah itu, tatocipede akan bergerak sesuai kecepatan engkol berputar dengan
urutan sebagai berikut: kiri,kanan,berputar,atas,depan,bawah,belakang,barat
laut. Tidak sulit kan?"
Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas
dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von
Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi
kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden,
ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang
dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga
masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.
Baru pada 1839, Kirkpatrick
MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan pedal khusus untuk sepeda.
Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip
pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal.
MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat
kemudi (setang sederhana).
Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu
Perancis, Ernest
Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju
sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya, Pierre
Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi
di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga
yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda
belakang.
Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja
berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta
penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan
kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan
sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat
penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda
Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).
Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap
lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh
sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali
mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang
didirikan James
Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John
Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi
berguncang.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti,
rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya
tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai
alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa
sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil
dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati.
Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Jenis-jenis sepeda
Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Pengelompokan biasanya
berdasarkan fungsi dan ukurannya.
- Sepeda gunung-digunakan untuk lintasan off-road dengan rangka yang kuat, memiliki suspensi, dan kombinasi kecepatan sampai 27.
- Sepeda jalan raya-digunakan untuk balap jalan raya, bobot keseluruhan yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan, kombinasi kecepatan sampai 27
- Sepeda BMX-BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross, banyak digunakan untuk atraksi
- Sepeda kota (citybike) adalah sepeda yang biasa dipakai di perkotaan dengan kondisi jalan yang baik. Sepeda jenis sangat menekankan aspek funsional. Biasanya memiliki sebuah boncengan dan keranjang.
Sepeda jenis citybike dengan
boncengan dan keranjang
- Sepeda mini-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik beroda dua maupun beroda tiga
- Sepeda angkut atau sepeda yang berdesain klasik (tua) termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda kumbang, sepeda pos dan sepeda ontel yang memiliki besi kuat dan diameter roda yang besar mampu untuk keperluan berboncengan dan membawa barang.
- Sepeda lipat-merupakan jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik sehingga bisa dibawa ke mana-mana dengan mudah
- Sepeda Balap - Sepeda yang model handlernya setengah lingkaran dan digunakan untuk balapan.
- Sepeda Motor - bertenaga mesin dengan mengunakan bahan bakar berjenis bensin sebagai sumber daya utamanya. Dengan semakin berkembangnya teknlogi pada industri kendaraan roda dua.
Langganan:
Postingan (Atom)